HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit HIV/AIDS. Virus ini menyerang sel-sel sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh kesulitan melawan infeksi penyakit.
Setelah terpapar HIV, maka virus HIV akan tinggal di dalam tubuh selamanya. Hingga saat ini tidak ada pengobatan yang dapat menghilangkan virus HIV secara menyeluruh.
Gejala Awal HIV
Seseorang yang terinfeksi HIV seringkali tampak sehat. Gejala awal HIV mungkin lebih mirip seperti gejala flu, sehingga seringkali tidak disadari.
Gejala ini biasanya muncul sekitar 2-4 minggu setelah paparan virus, di antaranya:
- Demam
- Menggigil
- Ruam kemerahan
- Keringat dingin di malam hari
- Nyeri otot
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Sariawan
Baca Juga: Sariawan: Aneka Penyebab dan Cara Mengatasinya
Sariawan Biasa vs Sariawan HIV, Apa Bedanya?
Seperti yang telah disebutkan di atas, sariawan adalah salah satu gejala awal HIV. Sariawan dialami sekitar 32-46 persen orang dengan HIV akibat sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sariawan yang disebabkan oleh HIV berbeda dengan sariawan biasa.
Sariawan adalah munculnya lepuhan di mulut atau di dasar gusi yang berwarna kuning, putih atau kemerahan. Sariawan menyebabkan rasa sakit pada lepuhan tersebut terutama saat makan, minum atau berbicara. Sariawan biasa tidaklah menular, dan biasanya akan sembuh dan menghilang setelah 1-2 minggu tanpa pengobatan apapun.
Sedangkan sariawan pada orang dengan HIV bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, misalnya saja herpes di area bibir dan mulut. Berbeda dengan sariawan biasa, sariawan HIV bisa menular.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri sariawan HIV:
- Sariawan HIV terlihat seperti luka yang bening, merah muda, merah, kuning, atau abu-abu
- Sariawan HIV sangat menular
- Sebagian sariawan HIV adalah infeksi yang resisten terhadap pengobatan sehingga penyembuhannya sangat lama
- Sariawan HIV memiliki gejala yang lebih buruk
Baca Juga: Kenali Gejala HPV Yang Dapat Memicu Kanker Serviks
Sariawan HIV dan HPV
Sariawan HIV juga seringkali dikaitkan dengan HPV, di mana Anda mungkin memiliki lepuhan kecil seperti kembang kol dengan massa atau benjolan yang tumbuh di dalam atau sekitar mulut. Sebagian besar benjolan ini berwarna putih atau juga berwarna abu-abu atau merah muda.
Sariawan terkait HPV biasanya tidak menyakitkan namun bisa mengganggu dan berdarah. HPV juga biasanya terkait dengan kanker tenggorokan. Sariawan yang terkait HPV mungkin membutuhkan pembedahan untuk mengangkat benjolan yang mengganggu.
Mengatasi Sariawan HIV
Sariawan akibat HIV dapat dicegah dengan menjaga kebersihan rongga mulut dan juga mengunjungi dokter. Selain itu, untuk mencegah munculnya sariawan di masa yang akan datang, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
-
Mengonsumsi obat ARV secara teratur dan tidak melewatkan satupun pengobatannya.
-
Mempraktikkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.
-
Mencukupi kebutuhan air agar tidak dehidrasi.
-
Menghindari makanan yang terlalu pedas atau asam.
-
Berkumur dengan campuran air hangat dan baking soda.
Sebaiknya periksakan diri ke dokter apabila sariawan yang Anda rasakan sangat menyakitkan hingga mengganggu aktivitas atau tidak membaik dalam 1-2 minggu dengan pengobatan. Sariawan juga tidak bisa disepelekan apabila disertai dengan gejala lain seperti misalnya demam, kesulitan makan, menelan atau berbicara.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
Hope Cristol (2022). HIV-Related Mouth Sores: Symptoms and Treatments. Available from: https://www.webmd.com/hiv-aids/hiv-mouth-sores
Kristeen Cherney (2018). What Do HIV Mouth Sores Look Like?. Available from: https://www.healthline.com/health/hiv-mouth-sores#HIV-mouth-sores
HIV.gov (2022). Symptoms of HIV. Available from: https://www.hiv.gov/hiv-basics/overview/about-hiv-and-aids/symptoms-of-hiv
Planned Parenthood. What is HIV & AIDS?. Available from: https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/hiv-aids
Ashley Williams (2022). What Causes Mouth Ulcers and How to Treat Them. Available from: https://www.healthline.com/health/mouth-ulcers